Pantai Cagak Talang. (Foto: Gita Kurniawan)
Oleh: Gita Kurniawan

SENJA yang tenang di Desa Jladri, Kecamatan Buayan, Kebumen, mengundang saya untuk berjalan santai menuju muara Sungai Telomoyo, yang oleh penduduk Desa Jladri dikenal dengan nama Pantai Cagak Talang.

Tempat ini adalah “hidden gem” yang jarang tersentuh wisatawan, namun menyimpan kekayaan alam yang tak ternilai. Di sini setiap sore hari, ratusan burung Blekok (Ardeola Speciosa) terbang rendah untuk kembali ke sarangnya di rimbunan pohon Nipah (Nypa Fruticans).

Peran Ekologis dan Simbolisme Pohon Nipah di Jladri

Pohon Nipah, yang tumbuh subur di sepanjang tepi sungai, tak hanya menjadi rumah bagi burung Blekok, tetapi juga berbagai satwa lain seperti biawak, kepiting, serangga, dan ikan-ikan penghuni sungai Telomoyo.

Pohon ini, dengan daun-daunnya yang lebar, menyediakan tempat bersarang yang aman bagi burung-burung air. Secara ilmiah, Nipah merupakan tanaman mangrove yang berperan penting dalam menjaga kestabilan ekosistem lahan basah.

Baca Juga: Mercusuar Tanggulangin: Menara Pemandu yang Memesona

Akarnya yang kuat membantu mencegah erosi dan menyediakan habitat bagi berbagai makhluk hidup. Di beberapa wilayah di Indonesia, masyarakat meyakini bahwa pohon ini adalah simbol kehidupan-sebuah penanda bahwa alam masih berfungsi sebagaimana mestinya.

Burung Blekok dan Mitos Kehidupan di Masyarakat
Cagak Talang
Burung Blekok terbang rendah ke sarangnya. (Foto: Gita Kurniawan)

Bagi masyarakat di beberapa daerah, burung blekok memiliki tempat khusus dalam mitos keyakinan mereka. Beberapa percaya bahwa burung-burung ini adalah penjaga alam yang membawa kesejahteraan bagi desa. Ketika burung blekok terbang pulang ke sarangnya di pohon nipah saat senja, diyakini bahwa mereka juga membawa keberkahan bagi para petani di sekitarnya.

Menyaksikan Kehidupan Satwa di Cagak Talang saat Senja

Mengamati burung-burung ini beterbangan saat matahari terbenam adalah pengalaman yang memikat. Di tempat yang terpencil ini, waktu seolah melambat, memungkinkan kita untuk merenungi keindahan alam yang tersaji di depan mata. Sembari berdiri di tepi muara, saya bisa mendengar suara riuh rendah kehidupan yang bersembunyi di balik daun-daun nipah, menandakan bahwa tempat ini lebih dari sekadar lokasi burung-burung singgah.

Harmoni Alam dan Budaya Lokal di Cagak Talang
Cagak Talang
Pohon nipah dan buahnya. (Foto: Gita Kurniawan)

Jadi, jika kamu mencari tempat yang memberikan pengalaman alami dan sekaligus penuh cerita, pantai Cagak Talang di Desa Jladri adalah pilihan yang sempurna.

Bukan hanya untuk menikmati satwa liar, tapi juga untuk merasakan harmoni antara alam dan budaya lokal yang kaya akan legenda.

By KebumenUpdate

Admin Kebumen Update

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *