Angka Stunting di Kebumen Turun 2%

KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kebumen Edi Rianto menyatakan bahwa angka stunting di Kebumen mengalami penurunan 2%, dari 14% menjadi 12% pada tahun 2022.

“Kita terus melakukan updating sehingga bisa disimpulkan sebagai data yang akurat,” ujar Edi usai kegiatan Rembug Stunting bersama kades, camat, dan stakeholder di Pendopo Kabumian, Kamis 16 Maret 2023.

Baca juga: Gelar Penyuluhan Kesehatan, Desa Candimulyo Hadirkan dr Sylvi

Menurut Edi, survei dinas dinilai lebih komprehensif karena dilakukan secara menyeluruh. Yakni di semua desa dan kecamatan yang ada di Kebumen, melalui posyandu-posyandu yang tersedia.

Edi juga menegaskan bahwa survei yang dilakukan pemerintah sasarannya lebih jelas. Yakni, orang yang diduga kuat mengalami stunting. Kemudian terdaftar, mereka harus warga asli ber KTP Kebumen. Di luar itu, tidak masuk hitungan.

“Sementara yang lain, kadang-kadang masih dihitung, meski bukan orang Kebumen,” jelasnya.

Dari data yang ada, daerah yang paling banyak ditemukan angka stunting yaitu Desa Rangkah, Kecamatan Buayan.

Baca juga: Ribuan Anggota Muslimat NU Kebumen Hadiri Harlah ke-77 dan Tahlil Akbar

Sementara di lima kecamatan yang disebut sebagai wilayah kemiskinan ekstrem di Kebumen, yakni Sadang, Sempor, Karangsambung, Karanggayam, dan Alian bukan merupakan wilayah paling banyak kasus stunting.

“Kalau kita bicara logika, kan harusnya begitu ada di lima wilayah yang disebut menjadi kantong kemiskinan ekstrem. Tapi ini nggak. Jadi datanya kemungkinan ada yang salah. Bisa jadi Kebumen itu tidak miskin, tapi datanya yang tidak update,” tandasnya.

Update Lainnya