AMBAL (KebumenUpdate) Gelombang pasang melanda pantai selatan Kebumen, Senin (10/6/2019). Gelombang pasang yang terjadi sejak pagi hingga membuat para pengunjung dan pedagang di sejumlah objek wisata di pesisir selatan Kebumen kalang kabut.
Bagaimana tidak, gelombang pantai selatan sampai menerjang tempat para pedagang berjualan. Tidak hanya itu, para pengunjung pantai yang relatif masih cukup ramai berlarian lantaran takut akan terjadi tsunami.
Berdasarkan pendataan Pusdalop BPBD Kebumen, gelombang pasang di Pantai Ambal hingga mencapai 30 – 50 meter ke darat dengan tinggi gelombang 3-6 meter. Hal ini berdampak pada 30 warung semipermanen yang rusak akibat diterjang gelombang.
Kemudian di Pantai Setrojenar, gelombang pasang mencapai 10- 12 meter ke darat. Adapunm tinggi gelombang 4 – 5 meter. Gelombang pasang masih belum berdampak pada 150 warung di pantai tersebut. Di Pantai Suwuk, gelombang pasang hingga 20 – 30 meter ke darat, dengan tinggi gelombang 4 – 6 meter.
Bakohumas BPBD Kebumen Heri Purwoto menjelaskan, gelombang pasang itu juga tidak berdampak pada warung di sekitar pantai tersebut. Maklum para pedagang di Pantai Suwuk tidak lagi mendirikan lapak terlalu dekat dengan pantai lantaran sebelumnya menjadi korban gelombang pasang dan abrasi pantai. Sedangkan untuk wilayah lain, masih dalam pantauan Pusdalops BPBD Kebumen dan belum ada laporan dampak dari gelombang tinggi.
“Kami mengimbau kepada pemilik warung dan pengunjung agar tetap waspada dengan adanya gelombang tinggi di pantai selatan Kebumen tiga hari ke depan,” ujar Heri Purwoto.
Peringatan Dini
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Cilacap memberikan peringatan dini gelombang tinggi mulai 10-13 Juni 2019. Gelombang tinggi 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta. Perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
“Masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Cilacap Nurfaijin. (ndo)
News & Inspiring