Tanah longsor di RT 02 RW 01, Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, mengakibatkan warung milik warga ambruk. Tanggul Pondok An Nahar, Desa Kalibangkang, Kecamatan Ayah, longsor. Tebing longsor menimpa dinding masjid di Dukuh Panjatan RT 07 RW 02, Desa Jintung, Kecamatan Ayah.
Tanah longsor menimpa empat rumah di RT 03 RW 02, empat rumah di RT 05 RW 02, satu rumah di RT 08 RW 02 Desa Jintung, Kecamatan Ayah. Tanggul longsor saluran induk Wadaslintang timur di jalan Wadaslintang KM 10 Desa Merden, Kecamatan Padureso. Tanggul Sungai Telomoyo di wilayah Dukung Sokalila Desa Sidodadi, Kecamatan Puring. Tanah longsor berdampak enam rumah di Desa Karanfbolong, Kecamatan Buayan.
Longsor di Jalan Karangbolong-Ayah
Tanah longsor juga terjadi di ruas jalan Karangbolong-Ayah. Longsor berada di tiga titik, yakni ruas jalan di wilayah perbatasan Desa Ayah dan Argopeni, Kecamatan Ayah, ruas jalan di dekat Benteng Jepang tepatnya di wilayah Gajah RT. 01/02, Desa Argopeni, Kecamatan Ayah dan yang terakhir, yakni ruas jalan yang berada di dekat objek wisata Sawangan masuk wilayah Desa Argopeni, Kecamatan Ayah.
Selain menjadi jalur wisata, ruas jalan Karangbolong-Ayah yang kini masih dalam proses pembangunan itu merupakan salah satu jalan utama penghubung Kebumen dengan Cilacap.
Baca Juga: Pelebaran Jalan Ayah-Jladri Terkendala Tiang Listrik
Perbaikan jalan tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah yang diusulkan oleh Pemkab Kebumen.
Perbaikan jalan sepanjang 14 kilometer yang meliputi penebalan dan pelebaran itu menghabiskan anggaran Rp 120 miliar. Selain ruas jalan Karangbolong–Ayah, perbaikan jalan di Kebumen yang bersumber dari Inpres jalan daerah ada di beberapa tempat, yakni ruas jalan Tegalretno–Pandankuning dengan anggaran Rp 26,5 miliar dan ruas jalan Mirit–Tambakmulyo, Puring dengan anggaran Rp 125 miliar.