KEBUMEN (KebumenUpdate) – Sejumlah pihak mulai mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai sebagai wadah penyaluran daging kurban. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Al Hasani Jatimalang Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kebumen.
Pesantren ini menggunakan wadah besek sebagai pengganti plastik untuk membagikan daging kurban, Minggu (11/8/2019). Sedikitnya 600 besek dibeli dari para perajin untuk membagikan daging kurban dari tiga ekor sapi dan lima kambing kepada masyarakat. Kendati relatif lebih tinggi hargnya, namun besek lebih ramah lingkungan dibandingkan plastik.
Pengasuh Pesantren Al Hasani Gus Fachrudin An Nawawi menjelaskan, pihaknya sengaja menggunakan besek anyaman bambu karena ingin membantu pemerintah dalam mengurangi sampah plastik. Sampah plastik diakuinya cukup membahayakan bagi kesehatan maupun lingkungan.
Baca Juga: Kurban Ketua DPR dan Wabup Kebumen, Partai Golkar Potong Tiga Sapi
Dampak sampah plastik bagi lingkungan antara lain tercemarnya tanah, air tanah dan mahluk bawah tanah. Racun dari suatu partikel limbah plastik yang masih dalam tanah akan membunuh makhluk pengurai di dalam tanah seperti cacing.
“Dampak plastik menimbulkan penyakit bagi lingkungan. Kantong plastik juga akan mengganggu suatu jalur air yang teresap dalam tanah, menurunkan kesuburan tanah. Sebab sebuah limbah plastik juga menghalangi sirkulasi udara dalam tanah dan ruang gerak mahluk dalam tanah yang mampu menyuburkan tanah,” ujar Gus Fachru di sela-sela pembagian daging kurban.
Baca Juga: Warga Buang Sampah Sembarangan, Pasar Wonokriyo Kumuh
Gus Fachru menambahkan, selain edukasi penerapan besek ini juga sekaligus membantu perekonomian umat khususnya perajin besek. Dia mengharapkan metode tersebut diharapkan dapat menjadi percontohan masyarakat lain di Kebumen.
“Semoga ke depan sampah plastik dapat ditekan sehingga lingkungan semakin baik,” imbuhnya.
Imbauan tidak menggunakan kantong plastik hitam dan kantong plastik disampaikan oleh Pemkab Kebumen melalui surat edaran yang ditandatangani oleh Sekda Ahmad Ujang Sugiono. Seluruh instansi pemerintah diminta tidak menggunakan plastik hitam sebagai wadah daging kurban.
Mendorong penggunaan alternatif wadah yang ramah lingkungan seperti besek, daun pisang, daun jati atau wadah makanan.
“Masyarakat juga diminta membawa wadah sendiri yang bahannya terbuat daru ramah lingkugan,” ujar Ujang Sugiono seraya meminta menyebarkan edaran tersebut sampai ke desa/kelurahan, kepala dusun. (ndo)
News & Inspiring