Dari hitungan sementara di Kebumen terdapat 130 dapur sehat. Dengan jumlah itu, maka bisa dibayangkan jumlah kebutuhan yang disiapkan cukup besar. Pihaknya berharap BGN bisa merespons cepat rencana pelaksanaan MBG di Kebumen, sehingga bisa dinikmati seluruh anak sekolah.
“Semua daerah sebenarnya hanya membantu menjaga konsepnya seperti itu. Soal siapa pelaksananya di lapangan, kemudian verifikasi dapur umumnya layak atau tidak layak, begitu juga pendanaan, semua dari BGN,” terang Edi.
Sampai saat ini belum ada petunjuk atau perintah agar program MBG didanai menggunakan anggaran APBD. Ia menyebut pemerintah daerah sifatnya hanya memberikan anggaran pendampingan. Untuk Kebumen sendiri sudah disiapkan sebesar Rp15 miliar.
“Kita sebenarnya bersama pemerintah pusat baru membahas masalah stok. Misalnya stok berasnya itu cukup atau tidak, kemudian telur, ayam, ikan, susu, buah, kebutuhan itu di semua daerah itu cukup atau tidak. Maksudnya kalau itu semua diambil dari Kebumen mampu atau tidak, jadi masih dihitung,” tandasnya.
Karena itu, Edi meminta masyarakat untuk bersabar. Sebab untuk melaksanakan program nasional sebesar MBG ini memang tidak mudah, butuh persiapan yang matang, dan pemerintah terus bekerja agar program ini bisa segera terealisasi di Kebumen dan juga daerah-daerah lain.
Suka menulis, membaca dan berpetualang.