Bukit Pranji, Dulu dan Sekarang (2)

Puncak Bukit Pranji dengan pagar besi di sekelilingnya. (Foto: Hari)

Jika ingin sampai di tebingnya, masih harus berjalan ke arah timur dan memanjat batu besar. Untuk memanjatnya, perlu kehati-hatian. Memanfaatkan permukaannya yang tidak rata, tangan dan kaki kita bisa mencengkeram ataupun sebagai pijakan.

Selesai memanjat, masih harus melalui celah batuan yang memaksa kita sedikit bersusah payah. Apalagi untuk yang memiliki postur tubuh seperti saya, harus ada tambahan tenaga untuk melalui celah ini.

Baca juga: Pantai Pecaron yang Menyuguhkan Hamparan Pasir Hitam dan Tebing Tinggi 

Area camp di Bukit Pranji. (Foto: Hari)

Tidak lama dari situ, akan sampai pada puncak Bukit Pranji. Terlihat pagar besi di sisi kiri yang beberapa mulai terlepas atau hilang. Dan di puncaknya yang berupa tebing, juga terdapat pagar besi.

Dari Bukit Pranji, kita dapat melihat dengan jelas aliran Sungai Luk Ulo yang nampak berkelok-kelok. Kota Kebumen di kejauhan, persawahan, hutan pinus, dan barisan Pegunungan Serayu Selatan di sisi utara.

Tidak banyak yang saya lakukan di atas Bukit Pranji karena waktu sudah makin sore. Hanya mengambil beberapa dokumentasi. Lalu beranjak turun.

Halaman: 1 2 3

Suka menulis, membaca dan berpetualang.

Update Lainnya